Blogs
on December 7, 2024
Yogyakarta – Dalam suasana yang gemerlap, Gudanggacor, sebuah tempat yang biasa dicap sebagai gudang seni kontemporer dan teknologi di Yogyakarta, menggelar acara tahunan yang telah dinanti-nanti, "SeniTek Fiesta 2023". Acara yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 20 hingga 21 Mei 2023, ini berhasil menarik ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Indonesia serta peserta internasional yang datang untuk menyaksikan integrasi antara seni dan teknologi.
"SeniTek Fiesta" tahun ini tampilkan berbagai pameran, workshop, dan pertunjukan yang menggabungkan elemen seni digital, instalasi interaktif, dan teknologi canggih. Perpaduan unik antara seni tradisional dengan teknologi modern menjadi pokok bahasan utama yang diangkat dalam festival kali ini.
Pameran utama berjudul "Resonansi Digital", berhasil memukau para pengunjung dengan tampilan visual yang spektakuler. Melalui karya ini, seniman lokal Agung Kurniawan berkolaborasi dengan perusahaan tech-startup asal Jakarta, TeknoVisual, untuk menciptakan instalasi yang mengubah gerakan penonton menjadi alunan visual yang menawan pada layar raksasa. Harapan mereka, karya ini dapat mempererat koneksi antara manusia dan teknologi, serta membuka wawasan baru tentang potensi seni digital.
Selain pameran, serangkaian workshop juga diadakan untuk mendidik dan menginspirasi para partisipan tentang perlunya mengintegrasikan teknologi dalam proses kreatif. Salah satu workshop yang paling diminati adalah "Virtual Reality dalam Seni" yang dipandu oleh Dian Sastrowardoyo, seorang seniman visual muda yang telah mendapatkan pengakuan di kancah internasional. Workshop ini memperkenalkan peserta pada dasar-dasar penciptaan dunia virtual dan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk menghasilkan karya seni yang imersif dan interaktif.
Acara ini juga menyediakan platform bagi para start-up teknologi untuk menunjukkan inovasi terbaru mereka kepada publik. Di antara yang paling menonjol adalah "EcoDome", sebuah proyek kubah geodesik yang dilengkapi dengan sistem pengelolaan mikroklimat otomatis. Dirancang oleh startup lokal GreenTech Innovations, EcoDome menawarkan solusi untuk masalah lingkungan urban melalui pemanfaatan teknologi terbarukan dan sustainable.
Pertunjukan musik yang mengintegrasikan elemen visual digital menjadi salah satu puncak dari "SeniTek Fiesta". Band indie lokal, Stereofloat, tampil memukau dengan backdrop hologram yang interaktif, menciptakan pengalaman audiovisual yang menarik untuk diikuti. Performa mereka bukan hanya menampilkan keindahan estetis, tetapi juga kemajuan teknologi dalam produksi musik live.
Pengunjung festival, Rani Ambarwati, seorang mahasiswi dari Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan rasa kagumnya, "Saya benar-benar terkesan dengan bagaimana teknologi bisa disatukan begitu rapi dengan seni. Ini membuka mata saya terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dan betapa pentingnya teknologi dalam mengembangkan ekspresi artistik."
Acara ini juga tidak lupa mengadakan sesi diskusi panel yang melibatkan beberapa tokoh penting di industri kreatif dan teknologi. Salah satu sesi yang paling menarik adalah "Masa Depan Kesenian dalam Zaman Digital", di mana para panelis, termasuk perwakilan dari Google Indonesia dan Museum Seni Kontemporer Yogyakarta, berdiskusi tentang tantangan dan peluang yang ada di intersection antara seni dan teknologi.
"SeniTek Fiesta 2023" mencatatkan kesuksesan dengan kehadiran lebih dari 5000 peserta selama dua hari acara. Ketua panitia, Devi Paramita, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme yang ditunjukkan oleh pengunjung. "Kami bangga bisa menjadi bagian dari evolusi seni dan teknologi di Indonesia. Terima kasih kepada semua yang terlibat dan telah mendukung kesuksesan event ini," tutur Devi.
Dengan harapan yang besar, Gudanggacor berencana untuk terus mengeksplorasi dan mendorong batas-batas inovasi pada "SeniTek Fiesta" di tahun-tahun mendatang, menjanjikan perhelatan yang lebih besar, lebih interaktif, dan tentunya lebih inspiratif.
Perhelatan "SeniTek Fiesta 2023" bukan hanya menjadi wadah pertemuan bagi para pencinta seni dan teknologi, namun juga sebagai bukti konkret perkembangan seni dan teknologi di Indonesia yang patut diperhitungkan di panggung global. Event seperti ini diperlukan untuk terus mendorong perubahan dan inovasi yang tidak hanya berpengaruh dalam bidang seni, tetapi juga dalam solusi terhadap berbagai masalah global lewat integrasi dengan teknologi.
Pameran utama berjudul "Resonansi Digital", berhasil memukau para pengunjung dengan tampilan visual yang spektakuler. Melalui karya ini, seniman lokal Agung Kurniawan berkolaborasi dengan perusahaan tech-startup asal Jakarta, TeknoVisual, untuk menciptakan instalasi yang mengubah gerakan penonton menjadi alunan visual yang menawan pada layar raksasa. Harapan mereka, karya ini dapat mempererat koneksi antara manusia dan teknologi, serta membuka wawasan baru tentang potensi seni digital.
Selain pameran, serangkaian workshop juga diadakan untuk mendidik dan menginspirasi para partisipan tentang perlunya mengintegrasikan teknologi dalam proses kreatif. Salah satu workshop yang paling diminati adalah "Virtual Reality dalam Seni" yang dipandu oleh Dian Sastrowardoyo, seorang seniman visual muda yang telah mendapatkan pengakuan di kancah internasional. Workshop ini memperkenalkan peserta pada dasar-dasar penciptaan dunia virtual dan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk menghasilkan karya seni yang imersif dan interaktif.
Acara ini juga menyediakan platform bagi para start-up teknologi untuk menunjukkan inovasi terbaru mereka kepada publik. Di antara yang paling menonjol adalah "EcoDome", sebuah proyek kubah geodesik yang dilengkapi dengan sistem pengelolaan mikroklimat otomatis. Dirancang oleh startup lokal GreenTech Innovations, EcoDome menawarkan solusi untuk masalah lingkungan urban melalui pemanfaatan teknologi terbarukan dan sustainable.
Pertunjukan musik yang mengintegrasikan elemen visual digital menjadi salah satu puncak dari "SeniTek Fiesta". Band indie lokal, Stereofloat, tampil memukau dengan backdrop hologram yang interaktif, menciptakan pengalaman audiovisual yang menarik untuk diikuti. Performa mereka bukan hanya menampilkan keindahan estetis, tetapi juga kemajuan teknologi dalam produksi musik live.
Pengunjung festival, Rani Ambarwati, seorang mahasiswi dari Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan rasa kagumnya, "Saya benar-benar terkesan dengan bagaimana teknologi bisa disatukan begitu rapi dengan seni. Ini membuka mata saya terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dan betapa pentingnya teknologi dalam mengembangkan ekspresi artistik."
Acara ini juga tidak lupa mengadakan sesi diskusi panel yang melibatkan beberapa tokoh penting di industri kreatif dan teknologi. Salah satu sesi yang paling menarik adalah "Masa Depan Kesenian dalam Zaman Digital", di mana para panelis, termasuk perwakilan dari Google Indonesia dan Museum Seni Kontemporer Yogyakarta, berdiskusi tentang tantangan dan peluang yang ada di intersection antara seni dan teknologi.
"SeniTek Fiesta 2023" mencatatkan kesuksesan dengan kehadiran lebih dari 5000 peserta selama dua hari acara. Ketua panitia, Devi Paramita, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme yang ditunjukkan oleh pengunjung. "Kami bangga bisa menjadi bagian dari evolusi seni dan teknologi di Indonesia. Terima kasih kepada semua yang terlibat dan telah mendukung kesuksesan event ini," tutur Devi.
Dengan harapan yang besar, Gudanggacor berencana untuk terus mengeksplorasi dan mendorong batas-batas inovasi pada "SeniTek Fiesta" di tahun-tahun mendatang, menjanjikan perhelatan yang lebih besar, lebih interaktif, dan tentunya lebih inspiratif.
Perhelatan "SeniTek Fiesta 2023" bukan hanya menjadi wadah pertemuan bagi para pencinta seni dan teknologi, namun juga sebagai bukti konkret perkembangan seni dan teknologi di Indonesia yang patut diperhitungkan di panggung global. Event seperti ini diperlukan untuk terus mendorong perubahan dan inovasi yang tidak hanya berpengaruh dalam bidang seni, tetapi juga dalam solusi terhadap berbagai masalah global lewat integrasi dengan teknologi.
Topics:
url, gudanggacor